Rabu, 29 Agustus 2012

Pemberi Harapan Palsu

Dunia perfilman Indonesia sekali lagi dikejutkan dengan film yang jauh lari yang dijanjikan dengan judul filmnya.
“Ya film Mr ****** dengan **** sengaja gue kasi kode, ga enak juga, karena bagaimanapun itu merupakan karya seseorang.
Siapapun bisa menjudge, tapi buat gue, gue harus bersikap lebih netral, karena pada akhirnya siapa yang menabur angin akan pastinya akan menuai badai.

Sedikit basi memang, kalo membahas ini, lalu jadi pertanyaan apa donk hubungannya dengan masalah Pemberi Harapan Palsu.
Ya gue sedikit belajar banyak dari apa yang film tersebut lakukan
Gue bisa menemukan dan merumuskan 3 kesalahan.

Kesalahan pertama :
Kesalahan Judul =kesalahan tafsir

Coba dari awalnya bukan judul seperti itu pasti tidak akan lahir sebuah masalah, karena kita melihat sebuah film dari awalnya karena Judul adalah paling pertama terlihat dan hal yang paling mutlak.
Dan coba loe mikir seandainya loe suka seseorang tapi dia sudah memberikan sebuah signal, dan akhirnya loe berusaha mendekatinya, tetapi kita salah menafsirkan Gue yakin di saat itu pula serasa bumi longsor dan loe langsung merasa dikubur di dalamnya.
Ini yang sering kita alami, kita berubah menjadi sok mengerti ini dia nich yang selama ini gue cari, baik, ganteng/cantik, sudah gitu tajir, dan asyiknya kayanya dia sedang dan juga senang dekat sama gue, dan ternyata saat kita sudah semakin dekat, loe dan gue ternyata salah, dan ujung-ujungnya dia itu maunya cuma dekat sebagai seorang sahabat.
Jadi kalo loe ga mau dicap sebagai seorang DUTA PHP jadi loe harus berikan judul yang jelas sejelasnya buat hubungan loe.
Akhirnya ketika memang masalah itu datang kalian sudah siap akan masing-masing hubungan.
Kesalahan kedua adalah
Ketidak terusterangan = pembunuhan karakter

Sudah ada yang meingatkan kalo yang dilakukan pihak produksi salah, tetapi tetap mereka kukuh membenarkan apa yang jadi pendirian mereka sehingga melahirkan kebohongan yang juga artinya merupakan sebuah kesalahan yang lain untuk menutupinya.
bukankah sering terjadi seperti itu di kehidupan kita, sudah dingatkan sahabat kita,bukankah sering terjadi seperti itu di kehidupan kita, sudah dingatkan sahabat kita, agar kita jangan pernah mempermainkan orang yang sudah mengharapkan loe, bahwa sebenarnya kalo melakukan hal tersebut kita akan dijauhi dia, malah beresiko akan kehilangan dia untuk selamanya.
Tapi kenyataannya kita tetap nekad dan melakukan pembenaran diri. Dan akhirnya masalah tersebut tidak dapat lagi ditutupi lagi dan yang terjadi akhirnya kita harus menanggung malu.
Kesalahan ketiga.
Tidak cepat memberikan kata Maaf

Seandainya saja pihak produksi memberikan konfirmasi dan meminta maaf setelah kejadian tersebut, mungkin masalah yang ditimbulkan akan jauh mereda. Belum lagi ancaman penarikan filmnya dari peredaran.
Coba kalo loe sudah memberikan sebuah harapan kosong pada seseorang, atau bila loe tidak pernah mencintainya, yang pasti muncul adalah sakit hati, malah bisa rasa perih yang berlebihan.
Jadi berbicara dech dari hati ke hati itu jauh lebih baik di awalnya daripada akhirnya seluruh kenyataan itu datang lalu yang tersisa penyesalan.
so ini saja saja share gue dulu, yang pasti buku gue jauh beda dengan artikel gue yang satu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar